Pengertian Static Routing dan Perbedaanya dengan Dynamic Routing

Dalam sebuah jaringan sebuah komputer tentu saja membutuhkan perangkat yang disebut router untuk dapat berhubungan dengan komputer atau perangkat lainnya yang berada pada network yang berbeda. Secara garis besar ada dua cara bagaimana sebuah router dapat melakukan pekerjaaan tersebut yaitu dengan menggunakan static routing dan dynamic routing. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara router menjangkau jaringan jarak jauh, apa saja kelebihan static routing dibandingkan dengan dynamic routing, kapan kita harus memilih static routing dibandingkan dynamic routing serta apa saja sih perbedaan static routing dan dynamic routing protokol?

Bagaimana cara Router Menjangkau Jaringan Jarak Jauh (Remote)

Sebuah router dapat mengetahui tentang jaringan jarak jauh (remote network) dengan menggunakan salah satu dari du acara berikut ini:
Manually : Memasukkan remote network secara manual kedalam routing table dengan menggunakan metode routing statis (static routing)
Dynamically : Remote route secara otomatis dipelajari oleh router dengan menggunakan  protokol routing dinamis (dynamic routing protocol).

Apa Kelebihan Static Routing dibandingkan Dinamic Routing?

  • Mudah diimplementasikan pada jaringan dengan skala kecil
  • Static routing tidak diiklankan melalui jaringan sehingga memiliki security yang lebih baik dibandingkan dynamic routing
  • Static Routing menggunakan lebih sedikit bandwidth dibandingkan dengan dynamic routing protocols, static route juga tidak menggunakan membebani kerja CPU untuk melakukan kalkulasi rute dan juga komunikasi antar router
  • Selalu menggunakan rute yang sama untuk sampai ke tujuan sehingga jalur yang digunakan static route untuk mengirim data diketahui.

Apa Saja Kelemahan Static Routing?

  • Hanya cocok diimplementasikan pada jaringan dengan skala kecil atau untuk tujuan tertentu seperti default static route.
  • Kesulitan dalam melakukan konfigurasi akan meningkat secara dramatis seiring dengan pertumbuhan jaringan yang semakin besar.
  • Membutuhkan seorang Administrator jaringan untuk membuat rute baru.


Apa Perbedaan Static Routing dengan Dynamic Routing?

Dynamic Routing Static Routing
Tingkat kesulitan dalam konfigurasi Tidak bergantung dengan ukuran jaringan Akan bertambah seiring dengan ukuran jaringan
Perubahan Topology Secara otomatis menyesuaikan dengan perubahan topologi Dibutuhkan Administrator jaringan saat terjadi perubahan topologi
Skala Cocok digunakan pada jaringan dengan topologi sederhana maupun jaringan yang sulit Cocok digunakan pada jaringan dengan topologi sederhana
Security Kurang baik dibandingkan static routing Lebih baik dibandingkan dynamic routing protocol
Penggunaan Sumberdaya Menggunakan CPU, memory dan link Bandwidth Tidak memerlukan sumber daya tambahan
Pemilihan Rute Rute tergantung dengan topologi terkini Menggunakan rute yang sama untuk sampai tujuan

Kapan Sebaiknya Menggunakan Static Routing?

Static route memiliki 3 kegunaan utama antara lain:
  • Digunakan pada jaringan dengan skala kecil yang tidak direncanakan untuk berkembang menjadi lebih besar. secara signifikan
  • Routing dari dan yang menuju ke stub networks. Stub network adalah sebuah jaringan yang hanya diakses oleh sebuah router saja dan router tersebut tidak memiliki tetangga lain.
  • Digunakan sebagai single default route untuk merepresentasikan sebuah jalur yang menuju ke jaringan yang tidak ditemukan didalam routing table.
stub network | www.kangketik.com

Fungsi lain dari Static Routing antara lain:

  • Menghubungkan ke sebuah jaringan yang spesifik
  • Menghubungkan sebuah stub router
  • Merangkum entri routing table sehingga dapat mengurangi ukuran routing advertisement
  • Membuat sebuah rute backup jika terjadi masalah pada rute utama

Bagaimana cara konfigurasi Static Routing?

Pada static routing dikenal yang namanya Next hop yang  bisa didefinisikan sebagai alamat IP atau exit interface bisa juga keduanya. 
Next-hop route : Hanya menggunakan alamat IP next-hop yang telah ditentukan, 
Directly connected static route : Hanya menggunakan router interface yang telah ditentukan
Fully specified static route : Menggunakan alamat IP next-hop dan router interface yang telah ditentukan
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara konfigurasi static route bisa dibaca pada artikel tutorial konfigurasi static route yang telah saya buat sebelumnya.

Referensi : Cisco Networking Academy

Posting Komentar untuk "Pengertian Static Routing dan Perbedaanya dengan Dynamic Routing"